Tanggal 25 Mei 2021 di area Sub-Komunal RISHA, Arkomsolo dan Akademisi UNS (Universitas Sebelas Maret) melakukan pemetaan partisipatif bersama 10 orang (perempuan 4 orang dan laki-laki 6 orang) penghuni Sub-Komunal RISHA tentang pengalaman bermukim di Sub-Komunal RISHA. Acara dilangsungkan dengan mengindahkan protokol kesehatan.
Peserta pemetaan adalah warga Kampung METAL RW 01 Kelurahan Mojo. Mereka telah menempati hunian Sub-Komunal RISHA dua lantai dengan ukuran 6×3 m selama lebih dari 2,5 tahun terhitung sejak tahun 2018. Dalam kurun waktu tersebut banyak pengalaman warga terkait dengan kualitas hunian dan kualitas area permukiman secara keseluruhan.
Dalam pemetaan, warga mengutarakan secara lisan dan tertulis tentang pengalaman melakukan kegiatan sehari-hari tinggal di rumah RISHA. Misalnya kualitas bangunan, pengaturan tata letak furnitur dalam ruang hunian.
Pada kesempatan tersebut peserta calon penghuni kampung METAL juga mengutarakan impiannya tentang penataan permukiman kampungnya.
Pak Agus Susanto, salah satu warga yang mengikuti kegiatan menuturkan bahwa kualitas bangunan masih kurang baik dan sering rembes apabila hujan. “Kualitas bangunan kurang bagus, 1 tembok untuk 2 rumah. Kalau hujan, yang bagian pojok biasanya tampias dan rembes.” tutur Pak Agus. Sementara Ibu Rini, warga yang berprofesi sebagai penjahit mengeluhkan ukuran ruang yang sempit dan tidak ada ruang untuk bekerja. “Ruangan lantai 1 sempit. Untuk bekerja tidak bisa karena tidak ada ruangnya, terlalu sempit.” ujar Bu Rini.
Pemetaan diikuti oleh mahasiswa Program Studi Arsitektur peserta Mata Kuliah Kampung Kota. Para mahasiswa akan menggunakan hasil pemetaan sebagai landasan perancangan desain pengembangan hunian di Kampung METAL. Rancangan desain tersebut nantinya akan selalu dikoordinasikan dengan warga sampai pada tahap pelaksanaannya. (Nasrul).