Desa Wani Dua Kab Palu Sulewesi Selatan
Balai pertemuan warga kampung Wani Dua kabupaten Donggala Sulawesi Selatan berukuran 15 x 23 M terbangun dengan konstruksi panel RISHA dan Bambu. Keputusan masyarakat menggunakan material bambu adalah keputusan yang berani dan istimewa. Dalam waktu sekian puluh tahun kebiasaan masyarakat menggunakan bambu sebagai material bangunan telah digeser dengan berbagai material pabrikan, sampai akhirnya bambu hanya sebagai bahan membuat peralatan dapur dan penopang kerja-kerja pertanian. Masyarakat tidak percaya lagi bahwa bambu kuat sebagai bahan bangunan.
Hasil dari penelusuran sejarah lisan tentang bambu di sekitar Wani Dua yang dilakukan Arkom membuktikan bambu pernah digunakan sebagai material bangunan oleh masyarakat.
Bersamaan dengan proses penelusuran sejarah bambu, balai pertemuan mulai dirancang dan didesain oleh warga Wani Dua. Bangunan akan difungsikan sebagai tempat evakuasi jika terjadi bencana alam seperti yang baru saja dialami (2018). Ruang-ruang ditata sesuai dengan fungsinya; ruang logistik, ruang kesehatan, aula, dll.
Rapat warga Wani Dua memutuskan: Balai Warga akan dibangun oleh masyarakat dengan bahan bangunan Risha dan bambu. Balai Warga akan difungsikan sebagai tempat evakuasi, pembelajaran kebencanaan dan kebutuhan sosial lainnya.
Adapun alasan memilih Risha karena sistem konstruksinya sederhana, cepat pengerjaannya dan Risha adalah salah satu konstruksi tahan gempa.
Selain itu alasan pemilihan penggunaan Risha adalah solidaritas dan ekonomi. Dalam masa rekonstruksi bengkel Mosinggani di Mamboro kabupaten Palu memproduksi Risha setelah sebelumnya mendapat sertifikasi dari kementrian PUPR. Sebagai jaringan masyarakat penyintas, semua bekerja sama untuk saling memperkuat dan mempercepat pemulihan sosial dan ekonominya. Kebutuhan panel Risha pembangunan balai warga Wani Dua seluruhnya diproduksi oleh bengkel Mosinggani Mamboro.
Selama proses membangun balai beberapa kali warga melakukan workshop pengolahan bambu dari; pemilihan, pemotongan, pengawetan dan pengerjaan. Seluruh proses pembangunan dengan material bambu warga Wani Dua bekerjasama dengan Paguyuban Deling Aji Yogjakarta.
Saat ini Balai Warga telah dimanfaatkan warga setempat dengan berbagai fungsinya, lapangan butu tangkis, upacara perkawinan aneka workshop jaringan penyintas dan berbagai kegiatan sosial lainya. Sejak diserahkan ke pemerintah Desa Balai Warga berubah nama menjadi Gedung Pusat Belajar Masyarakat (PBM) Desa Wani Dua.
Keterangan : Pelatihan Bambu